Total Tayangan Halaman

Minggu, 25 Desember 2011

Pantun, Cerpen, dan Majas

SEMOGA BERMANFAAT
1. Pantun
Pantun: slah satu bentuk puisi lama. Lazimnya pantun terdiri atas lima empat larik, bersajak ab-ab. Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran merupakan dua baris pertama, biasa berisikan tentang alam seperti flora dan fauna), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud. Dua baris terakhir merupakan isi, dan tujuan dari pantun tersebut.
Macam-macam pantun: pantun adat, pantun agama, pantun budi pekerti, pantun jenaka, pantun kepahlawanan, pantun kias , dll

2. Cerpen
Cerita pendek : satu bentuk karya sastra yang ceritanya hanya menceritakan satu peristiwa dari seluruh kehidupan pelakunya. Unsur intrinsik cerpen ada beberapa macam antara lain tema, plot atau alur, sudut pandang, gaya bahasa, amanat atau pesan dari cerpen, penokohan atau perwatakan.

3. Majas
Majas dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu sebagai berikut;
a. Majas perbandingan
Berupa perumpamaan ex sifat kedua anak itu bagai langit dan bumi, metafora ex karena seorg lintah darat, ia dijauhi penduduk, personifikasi ex bulan tersenyum menyaksikan keguyuban anak-anak dolanan di halaman rumah.
B. Majas pertentangan
Berupa hiperbola ex tono bekerla membanting tulang untuk membiayai sekolah adiknya, litotes ex mampirlah ke gubuk kami sekedar melepas penat, pertautan ex pintar sekali kamu rin, sampai-sampai nilai ulangan kamu mendapat nilai 2.
C. Majas pertautan
Terdiri dari metanimia, sinekdoke, alusio, dan eufemisme.

SUMBER : BUKU AJAIB
Penerbit gudang ilmu
Atau anda bisa kunjungi pada www.distributorbukukita.com anda bisa membelinya pada alamat tersebut.

kearifan masyarakat pesisir di maluku

tugas antropologi masyarakat pesisir kali ini membahas tentang kearifan lokal yang dimiliki oleh masyarakat maluku dalam memanfaatkan sumberdaya perikanan. Maka saya mencari kearifan yang bagus untuk dibahas yaitu kearifan yang dimiliki masyarakat kecamatan leitimur selatan (rutong, leihary, hutumuri) dalam memanfaatkan cacing laut (lysidice oelo) atau biasa disebut oleh orang maluku yaitu laor.

kearifan-kearifan yang dimiliki oleh masyarakat setempat yaitu :
1. Kearifan dalam menentukan waktu pemanfaatan laor
2. Kearifan masyarakat menggunakan alat dalam pemanfaatan laor
3. Kearifan masyarakat dalam mengolah dan mengawetkan laor

Kearifan masyarakat kecamatan leitimur selatan terletak pada bagaimana mereka mengolah sumberdaya yang menurut pandangan mata, merupakan hewan laut yang berbentuk cacing dan pada umumnya dianggap jijik oleh masyarakat, menjadi makanan uang sangat nikmat dan digemari oleh masyarakat.

Itu belum semua dari hasil tugas saya yang di posting mengingat tugas ini tidak boleeeh sama jadi itu sedikit contoh agar teman2 agp angkatan 2010 n 2009 memahami. Trima kasih untuk Dr. Ir. V. J. Pical, M. Si karena telah memberi tugas yang sangat bermanfaat setiap kali pertemuan itu merupakan salah satu motivasi bagi saya dan teman2 sekalian agar dapat memahami karakteristik dari masyarakat pesisir dan dukungan semangat yang slama ini ibu berikan untuk kami..
And i say "WE CAN DO" hehehehe

Jumat, 09 Desember 2011

pentingya mengetahui kesehatan reproduksi pada remaja

KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA



• Apa sich kesehatan reproduksi itu ?
Kesehatan reproduksi itu meliputi kesehatan fisik, jiwa meupun social yang berkaitan dengan system, fungsi dan proses reproduksi. Reproduksi sendiri merupakan prose salami untuk melanjutkan keturunan.
• Alat reproduksi pada cewek meliputi adalah :
a. Alat reproduksi bagian luar:
1. Bibir besar kemaluan (labia mayora) : daerah yang berambut kiri dan kanan berfungsi sebagai pelindung dan menjaga agar bagian dalam tetap lembab.
2. Bibir kecil kemaluan (labia minora) : daerah yang tidak berambut dan terdapat jaringan serat sensorik yang halus.
3. Klitoris (kelentit) : organ yang banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf.
4. Mulut vagina adalah ujung luar vagina.
b. Alat reproduksi bagian dalam dan fungsinya :
1. Vagina : liang senggama, jalan keluarnya darah haid, dan juga merupakan jalan keluar bagi bayi lahir.
2. Leher rahim : bagian uterus yang berbatasan dengan vagina. Padasaat persalinan tiba, leher rahim membuka sehingga bayi dapat keluar.
3. Rahim tempat dimana sel telur yang sudah dibuahi tumbuh dan berkembang selama kehamilan. Bentuknya seperti buah alpukat gepeng.
4. Saluran telur : berupa saluran yang terletak dikanan dan kiri rahim, berfungsi sebagai penghubung rongga rahim dan indung telur.
5. Umbai-umbai berfungsi untuk menangkap sel telur yang dikeluarkan indung telur.
6. Ovarium : terletak di kiri dan kanan didalam rongga pinggul, berfungsi mengeluarkan sel telur (ovum) sebulan sekali, ovarium kiri dan kanan secara bergiliran mengeluarkan sel telur (ovulasi)
7. Sel telur dapat dibuahi, sel telur akan ikut keluar bersama darah saat menstruasi

• Alat reproduksi cowok bagian luar :
1. Penis berfungsi sebagai alat sanggama dan sebagai saluran untuk pengeluaran sperma dan air kencing.
2. Buah zakar / testis : berjumlah 2 buah untuk memproduksi spermatozoa. Testis berada dalam skrotum, diluar rongga panggul karena pembentukan spermatozoa membutuhkan suhu lebih dari pada suhu badan 36,7 C.
3. Skrotum dalah kantong kulit yang melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat-lipat.
Alat reproduksi cowok bagian dalam
1. Saluran sperma atau vas deferens dalah saluran yang menyalurkan sperma dari testis menuju ke uretra/saluran kencing.
2. Kelenjar prostat menghasilkan cairan mani yang berguna memberikan makanan pada sperma.
3. Saluran kencing atau uretra adalah jalan bagi air kencing dan air mani menuju lubang ujung glands..
MENSTRUASI
Adalah peluruhan lapisan dalam atau endometrium pada dinding rahim yang banyak mengandung pembuluh darah. Dinding rahim sendiri berfungsi untuk tempat menempelnya sel telur sebelum dibuahi oleh sperma.
a. Proses menstruasi
Terjadi pada saat indung telur bersiap-siap melepaskan sel telur. Apabila tidak tejadi pembuahan disaluran telur, sel telur tersebut berjalan ke rahim. Sel telur yang mene,pel pada dinding rahim akan semakin tebal maka lapisan dinding rahim yang menebal akan luruh melalui vagina yang bercampur dengan darah.
b. Siklus menstruasi
c. Siklus menstruasi pada remaja putrid berbeda-beda. Padaumumnya berkisar 20-35 hari dan lama menstruasi umumnya 5-7 hari.
d. Kapan cewek mengalami menstruasi dan berhenti menstruasi
Menstruasi dimulai saat pubertas, berhenti sesaat waktu hamil atau menyusui dan berhenti sat menopause / lebih kurang usia 50th.
MIMPI BASAH
Peristiwa keluarnya sperma saat tidur, sering keluar pada saat bermimpi tentang hubungan seks yang dapat merangsangkan si cowok, dan merupakan salah satu cara alami berejakulasi. Ini merupakan pengalaman yang normal, terjadi secara periodic, berkisar setiap 2-3 minggu.
• Onani atau masturbasi
Adalah aktifitas menyentuh atau merangsang organ genetalia atau bagian sensitive pada tubuh (putting payudara,alat kelamin dll) baik menggunakan alat maupun tidak menggunakan alat untuk mencapai kepuasan seksual.
• Apakah onani berbahaya
Secara medis tidak menggangu kesehatan apabila dilakukan secara bersih dan tidak menggunakan benda-benda yang membahayakan, tapi secarapsikis dapat menyebabkan ketagihan dan perasaan bersalah.
• Perawan dan perjaka
Dapat dikatakan perawan dan perjaka apabila belum pernah melakukan ML (MAKING LOVE).
• Selaput darah pada wanita
Yaitu selaput yang terletak dimulut vagina yang mempunyai lubang kecil di tengah ataudi pinggirnya. Selaput darah ini sangat sensitive dengan berbagai benda.

KEHAMILAN.
• Tanda-tanda kehamilan
Dapat dilihat dengan pemeriksaan fisik. Keluhannya antara lain tidak dating bulan, pusing dan mual/muntah pada pagi hari, dan pemeriksaan fisik antara lain, buah dada membesar/mengeras, daerah sekitar putting agak gelap dan perutmulai membesar.
• Resiko hamil pada usia remaja
Kehamilan dibawah usia 20th beresiko karena perkembangan fisik yang belum semourna (panggul belum optimal) dan berbagai resiko kehamilan (keracunan kehamilan/eklampsi) yang dapat mengakibatkan kematian pada janin.
KTD dalah kehamilan yang tidak diinginkan, dapat terjadi pada pasangan yang sudah menikah maupun yang tidak menikah. Pada remaja, umumnya KTD terjadi karena hubungan seks yang dilakukan sebelum menikah.
• Cara menghindari seks bebas
1. Memperkuat iman dan takwah hanya kepada ALLAH SWT
2. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah
3. Selalu ingat kepada nasehat kedua orang tua, apakah kalian tidak saying ibu dan ayah kalian yang menginginkan kita agar menjadi anak kebanggaan mereka. Utamakan pendidikan karna itu merupakan suatu hadiah yang sangat berharga kepada ayah dan ibu kita.
4. Memanfaatkan waktu luang dengan melakukan kegiatan positif seperti olahraga, seni, dan keagamaan.
5. Hindari perbuatan yang mendorong keinginan untuk melakukan seksual, seperti menonton video porno, mengintip pasangan lain yang sedang bermesraan,, NGA KERJAAN BANGETTTT hahahaha
• Akibat dari remaja yang belum menikah
Putus sekolah yang pertama, mengandalakan cara aborsi yang tidak aman bagi rahim yang dapat menyebabkan kerusakan, infeksi rahim, kemandulan, pendarahan, komplikasi, bahkan kematian. Secara hokum aborsi dilarang keras (illegal) dengan alas an apapun kecuali untuk menyebabkan jiwa ibu (UU kesehatan No.23 th 1992). Disamping itu remaja menanggung dampak kejiwaan akibat rasa malu, takut, rasa berdosa, dikucilkan dari lingkungan, dan ketidakpastian masa depan.

Kamis, 08 Desember 2011


sedikit memamerkan foto ku ajaa niee. sebenarnya tidak ada sangkut pautnya dengan lirik lagu ini si. cuman senang dengaraja. berikut ini lirik lagu dari last child "penantian".

Diri ini
Telah lama menanti
Menantimu
‘Tuk memeluk hati ini

Hati yang selalu
Terukir namamu
Yang takkan mungkin hilang
Meski usang dimakan waktu

Jiwa ini
T’lah lama mencari
Mencari belahan dirinya
Yang telah lama pergi

Pergi ‘tuk menjauh
Bersama dirimu
Yang takkan mungkin pernah
Coba berpikir untuk kembali

Reff:
Mungkin semua harus terjadi
Kesalahan yang telah aku perbuat
Jadi penyebab kau pergi
Bila ku kan mati di sini
Mati dalam penantian yang tak bertepi
Dan terkubur dalam penyesalan yang tak berarti

Rasa perih selalu menghampiri
Menghampiri di tiap hayalku
Terlintas bayangmu
Bayang yang selalu menyiksa diriku
Walau selalu ku coba membakar indah kenangan itu

Back to Reff

Rabu, 23 November 2011

Aktifitas dan kekerabatan masyarakat pesisir di Maluku


BAB I
PENDAHULUAN

  1. LATAR BELAKANG

Maluku merupakan salah satu provinsi bahari di indonesia karena sembilan puluh persen dari luas daerahnya merupakan lautan. Sebagian besar masyarakat Maluku hidup sebagai nelayan. Daerah Maluku juga terkenal dengan kebudayaan diantaranya pela-gandong yaitu merupakan hubungan kekerabatan yang sangat erat pada orang Maluku. Dan ada juga beberapa contoh nilai-nilai kebudayaan Maluku dalam hal memanfaatkan sumberdaya alam yang dimiliki dengan berbagai aturan-aturan yang melekat seperti sasi, yang merupakan upaya pelestarian alam dan lingkungan. Masohi adalah kerjasama kemanusian yang menguntungkan.

  1. RUMUSAN MASALAH
    • Jelaskan aktifitas-aktifitas masyarakat pesisir















BAB II
PEMBAHASAN

AKTIFITAS MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGOLAHAN SUMBERDAYA ALAM DAN KEKERABATAN YANG TERJADI PADA MASYARAKAT TERSEBUT.

A.    KEKERABATAN YANG TERJADI DI MASYARAKAT PESISIR MALUKU

·         PELA GANDONG
Menurut kisah para tetua adat, budaya Pela adalah pernyataan kekerabatan mutlak yang memiliki kekuatan pengikat di antara mereka yang ber-Pela. Dengan sanksi apabila larangan yang ditabukan dilanggar, akan berakibat fatal bagi yang bersangkutan. Oleh karena itu para memperlakukannya sebagai mitos dan betul-betul menjaga diri untuk tidak melanggarnya. Tetapi generasi muda yang hidup di alam modern ini banyak yang tidak lagi yakin akan sejumlah pantangan itu, dan ternyata mereka pun biasa-biasa saja, tidak terkena tulah atau mendapat gangguan apa pun. Budaya Pela memang baru mengatur hubungan antar negeri, dan kurang memiliki daya kohesivitas dalam membuat jaring yang rapat untuk bisa berperan sebagai perekat antar golongan. Mengantisipasi hal itu, atas kesepakatan semua pihak budaya Pela dipadukan dengan Gandong. Maka jadilah Pela-Gandong, yaitu suatu penegasan bahwa antara pemeluk agama Islam dan Kristen adalah saudara sekandung.

·         TRADISI MINTA API
Tradisi Minta Api adalah tradisi unik dari kehidupan sosial masyarakat Maluku secara umum, dan tradisi ini hampir punah di berbagai negeri-negeri di Maluku (desa-desa). Meskipun demikian sampai sekarang, tradisi ini teramati masih berlangsung di negeri-negeri di pulau Saparua.
Dengan perkembangan zaman modern atas kelengkapan alat memasak yang lebih modern. Banyak orang telah memakai konvor dengan bahan bakar minyak, atau gas, namun untuk sebagian masyarakat di negeri-negeri Saparua, masih memakai “Tungku” (tempat perapian sederhana untuk tempat memasak keluarga dengan memakai 3 buah batu yang di tempatkan dalam bentuk segitiga sama sisi, atau buah besi beton/sejenisnya, dalam ukuran tertentu panjangnya, yang terbentang diatas 2 buah batu sebelah kiri dan kanan masing-masing secara sejajar, dan disesuaikan dengan ukuran alat-alat masak seperti “Pancis (Panci)” atau “Tacu (Wajan)” agar bisa ditempatkan diatas tungku tersebut) atau “Anglo” (tempat perapian yang terbuat dari tanah liat, dalam bentuk lingkaran yang kecil atau besar dengan lubang udara kecil-kecil di dindingnya) sebagai tempat perapian sekunder untuk memasak makanan, dengan bahan bakar kayu. Sering berlangsung di pagi hari atau di sore hari ketika keluarga-keluarga mulai memasak kebutuhan makan keluarga, seperti masak makanan dan masak air. Biasanya ketika tidak ada alat pencetus api seperti korek api kayu atau gas, atau malas untuk membuat perapian dari awal di atas tungku mereka, para ibu cenderung menyuruh anak mereka, atau mereka sendiri pergi mengambil atau meminta pontong atau puntung api di tetangganya dengan memakai tempurung kelapa atau serabut kelapa sebagai wadah menempatkan pontong api tersebut. Demikianlah gambaran singkat dari salah satu tradisi yang pernah dan sampai sekarang masih berlangsung di beberapa negeri-negeri di Maluku.
Perlu dipertegaskan, mulai dari nilai luhur budaya tradisional inilah, kemudian menjadikan tradisi minta puntung api dapat bertahan diatas nilai-nilai tersebut hingga kini. Yaitu yang pertama, berdasar pada nilai solidaritas dan kekeluargaan yang kuat; kedua, menghargai nilai dari “api” yang dihasilkan adalah suatu proses memperjuangan untuk menciptakan sesuatu dalam mempertahankan hidup bersama, dan berlangsung dalam suatu kerelahan antar ”orang basudara untuk saling melengkapi”. Disamping itu kualitas dari ‘api’ adalah sesuatu yang begitu urgen bagi kehidupan di zaman tradisional.
Dengan begitu,.

·         TRADISI BADENDANG
 Tradisi badendang biasanya terlihat pada hari-hari raya keagamaan, baik di negeri Salam (Islam) maupun negeri Sarane (Kristen). Meskipun demikian tradisi Badendang tidak identik dengan tradisi ritual keagamaan, namun tradisi ini biasanya di adakan oleh kaum pemuda negeri untuk menciptakan nuansa kekeluargaan pada momen-momen tertentu. Seperti Natal, Idulfitri, Hari raya kurban, Perayaan tahun baru, dll. Tentunya pada momen hari raya keagamaan atau momen perayaan hajatan negeri (seperti acara adat Lantik Raja, Tutup Baeleo, Panas Pela, Panas Gandong, dll) banyak anak cucu yang merantau melakukan mudik ke kampung halaman. Tradisi Badendang biasanya terjadi secara spontan, atas prakarsa satu kelompok yang mulai bernyanyi sambil berjalan menuju jalan-jalan utama negeri bahkan mereka melakukan tarian-tarian (berdendang) tertentu untuk menarik perhatian kelompok pemuda-pemudi yang lain.
Tradisi badendang ini dibeberapa negeri di Lesae pada klimaks kegembiraan mereka diikuti dengan beberapa tradisi yang lain pula. Diantaranya adalah tradisi “tarik rotang” (olahraga tarik tambang), atau melakukan pesta dansa, dan lain sebagainya. Bahkan beragam pula tradisi badendang ini kemudian dimaknai pada konteks negeri-negeri tertentu. Diantaranya, sebagai suatu momen perpisahan, sehingga luapan sukacita bersama yang terwujud ketika tradisi Badendang dilakukan, yaitu ada keluarga (yang pulang melakukan mudik) tertentu yang memberikan uang dalam amplop, atau di bungkus dengan sapu tangan dan memberikannya pada ketua pemuda atau koordinator pemuda (sebagai penangung jawab). Dan uang pemberian itu dipakai untuk melakukan acara-acara kepemudaan di dalam negeri. 

·         TRADISI AKAL-AKAL
"Akal-Akal" adalah sebutan terhadap beragam bentuk objektivasi dari hasil kekuatan cara berpikir manusia; yang terakomodir didalamnya kekuatan-kekuatan kosmologi dari orang-orang Maluku tradisional, dan pada umumnya di masyarakat Maluku Tengah, Pulau Ambon, dan Lease. Yang kemudian "akal-akal" di pakai sebagai suatu bentuk tindakan jaga diri terhadap berbagai ancaman luar atau ancaman yang datang dari dalam diri seseorang berupa penyakit. Sementara ancaman yang datang dari luar, misalnya : "Akal-akal" dapat menangkal ancaman ilmu hitam (segala bentuk dan jenisnya), "Akal-akal" juga dapat membantu terselesaikan suatu masalah  seseorang. "Akal-akal" juga dapat membantu meningkatkan rasa percaya diri seseorang yang memakai dengan tepat "akal-akal" tersebut. Hal ini memang terdengar konyol, namun pengalaman yang membuktikan bahwa banyak praktek "akal-akal"telah memunculkan khasiatnya, hasilnya, atau kualitasnya dari setiap orang yang memakai "akal-akal" tersebut. 
Akal-akal; Topo bantal kapala par kase bangong tempo (tepuk bantal kepala, untuk membantu kita agar bangun tidur tepat waktu). Saya pernah diajarkan oleh Opa saya untuk menepuk bantal kepala, sebelum tidur, dan berkata-kata seolah-olah saya sedang berbicara dengan bantal itu; kalau saya ingin bantal membangunkan saya tepat jam 07.00. WIT (Pagi). Dan setelah berbicara dengan bantal, langsung menepuk bantal itu sebanyak tiga kali sebelum tidur. Dan betapa herannya, besok pagi saya dibangunkan jam 6.40 WIT. Dari hasil yang ada kemudian membuat saya yakin akan hal itu, dan fakta ini saya dahulu telah melakukannya berulang-ulang kali dan hasilnya sesuai dengan harapan.

·         TRADISI BARANTANG
Barantang adalah kesepakatan antara 2 belah pihak (atau lebih) untuk saling membantu dalam kepentingan mendapatkan suatu hasil dan kemudian di bagi secara merata oleh kedua belah pihak. Hal ini sering dilakukan oleh kaum hawa ketika dalam bersamaan waktu misalkan, menuju ke pasar; dan biasanya untuk menghemat kebutuhan belanja, sering “baku akort” (melakukan kesepakatan) untuk barantang salah satu atau dua jenis barang belanjaan. Jadi kegiatan barantang sangat membantu kebutuhan mama Yoke dan mama Mia misalkan, dimana mereka mendapatkan satu tumang sagu mentah dengan bayaran 50% - 50%.

Barantang sama dengan Maano atau ma’anu dalam kultur budaya orang Maluku Tengah, adalah sama-sama mengarah pada kerja sama yang bersifat ekonomis dalam kepentingan akhir, ketika dua atau tiga orang bersepakat melakukan barantang. Tetapi Maano dipahami lebih cenderung terhadap bekerja sama membuat kebun, membeli dusun cengkih, dll, yang bersifat besar. Sementara barantang adalah bentuk kerja sama dalam membagi hasil dalam skala yang kecil, seperti pada umumnya barantang kebutuhan-kebutuhan makan minum. Dengan begitu pengunaan tradisi barantang lebih familiar dikalangan ibu-ibu ketimbang bapak-bapak (yang lebih mengenal ma’anu/maano).

·         MAKAN PATITA
Makan  patita adalah jamuan makan  bersama dan bersifat massal. Artinya semua peserta upacara panas pela turut mengambil bagian termasuk warga desa yang tidak turut pada upacara. Makan patita digelar di atas jalan raya dalam  negeri  yang sebelumnya  dibangun    sebuah tenda panjang yang disebut  sabuah.  Semua jenis makanan tradisional yang diatur dan ditata rapi ini ditampilkan seperti,  kasbi (ketela pohon), keladi (talas),  patatas (ketela rambat), pisang, dan umbi-umbian lainnya. Selain itu sagu, yang diolah menjadi “papeda” dan sagu lempeng, tidak ketinggalan. Ketupat dan nasi kuning serta sayur acar merupakan hidangan penting yang harus ada. Masakan ikan melengkapinya, seperti  kokohu (ikan mentah atau ikan asar yang dicampur dengan kacang-kacangan dan diberi kelapa parut); colo-colo (ikan asar yang dicelup dengan air jeruk atau asam cuka dan diberi kecap, irisan bawang merah, tomat serta daun kemangi). Kemudian  sayuran, seperti tumis bunga pepaya, urap daun singkong. Tak ketinggalan  sopi,  minuman khusus yang melengkapi hidangan sejenis minuman keras yang disuling dari buah enau atau jantung mayang (pohon enau).

B.     AKTIFITAS-AKTIFITAS MASYARAKAT PESISIR DALAM PENGAMBILAN HASIL ALAM
·         SASI
Sejarah pengelolaan sumberdaya alam di wilayah pesisir telah ada sejak jaman nenek moyang mulai memanfaatkan sumberdaya alam tersebut untuk menunjang kehidupan mereka. Sebelum era dunia modern pengelolaan sumberdaya alam masih bersifat lokal, dimana struktur masyarakat dan aktivitasnya masih sederhana.
Aturan-aturan yang digunakan umumnya timbul dan berakar dari permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat. Aturan-aturan dan kebijakan ini kemudian ditetapkan, dikukuhkan dan disepakati bersama oleh masyarakat sebagai suatu undang-undang atau hukum yang lebih dikenal sebagai hukum adat.
Dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan, masyarakat setempat memiliki kearifan local yang dikenal sebagai tradisi “sasi”. Sasi laut pada dasarnya merupakan kesepakatan tradisional tentang pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan berikut sanksi pelanggarannya, disusun oleh masyarakat dan disahkan melalui mekanisme structural adat disuatu desa laut antara lain mengatur pemanenan komoditas perikanan seperti lola, batu laga, dan teripang beserta pemeliharaan ekosistemnya agar tetap lestari.

ü  Sasi di Desa Nolloth, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah
Sasi adalah suatu kesepakatan tradisional tentang pemanfaatan sumberdaya alam yang disusun oleh masyarakat dan disahkan melalui mekanisme struktural adat di suatu desa. Pelaksanaan Sasi di Desa Nolloth pada saat ini berdasarkan atas Keputusan Desa tentang Peraturan Sasi Desa Nolloth yang dikeluarkan pada tanggal 21 Januari 1994 dan disahkan oleh kepala desa dan kewang. Bersamaan dengan keputusan tersebut, juga dikeluarkan aturan tentang sanksi terhadap pelanggaran Sasi. Zona Sasi meliputi seluas 125.000 m2 pada pesisir pantai sepanjang 2,5 km, mulai dari pantai Umisin (batu berlubang) sampai dengan pantai Waillessy (batas dengan Desa Ihamahu). Sedangkan ke arah laut, zona ini mulai dari surut terendah sampai kedalaman 25 m. Dengan demikian sebuah zona sasi merupakan daerah terbatas bagi pemanfaatan sumberdaya alam laut yang sepenuhnya diatur melalui peraturan Sasi
Landasan
Desa
Nolloth
Paperu
Siri Sori
Tujuan
·         Melindungi tradisi
·         Meningkatkan pendapatan desa
·         Melindungi tradisi
·         Meningkatkan pendapatan desa
·         Melindungi lingkungan
·         Meningkatkan pendapatan desa
·         Melindungi sumberdaya dari eksploitasi oleh orang lain
Noma (Kaidah)
·         Dilarang mengambil : ola, batulaga, tiram, teripang, akar bahar ikan
·         Pengambilan dapat dilaksanakan bila Sasi dibuka
·         Daerah yang dilarang, yaitu pantai di depan desa (panjang 2,5 km, kedalaman air hingga 25 m)
·         Dilarang menangkap ikan (semua jenis ikan)
·         Alat yang hanya diijinkan adalah jala, bagan tancap dan pancing tangan
·         Penangkapan ikan dilakukan bila Sasi dibuka
·         Daerah yang dilarang adalah sekitar tanjung Paperu (untuk Sasi khusus) dan di sepanjang pantai desa (untuk Sasi umum)
·         Dilarang mengambil teripang, lola dan caping-caping
·         Penangkapan diijinkan bila Sasi dibuka
·         Daerah yang dilarang adalah perairan pesisir sepanjang desa
Tingkah Laku
·         Buka Sasi dikoordinir oleh desa
·         Buka Sasi dengan cara lelang
·         Buka Sasi dengan cara lelang
Struktur Organisasi
·         Diatur secara tertulis dengan keputusan desa
·         Dilaksanakan oleh pemerintah desa
·         Pelaksanaan dan pengawasan oleh kewang (polisi desa)
·         Diatur secara tertulis dengan keputusan desa
·         Dilaksanakan oleh pemerintah desa
·         Pelaksanaan dan pengawasan oleh kewang (polisi desa)
·         Diatur secara lisan dengan keputusan desa
·         Dilaksanakan oleh pemerintah desa
·         Pelaksanaan dan pengawasan oleh kewang (polisi desa)
Sumber : Nikijuluw (1994).Di Kawasan Desa Nolloth, Kecamatan Saparua, dikenal ada 2 sistem penyelenggaraan Sasi yaitu (1) nbsp; Sasi Negeri (Sasi adat) dan (2) Sasi Gereja. Seperti yang telah tersirat pada namanya, perbedaan pokok antara 2 sistem Sasi tersebut terletak pada penyelenggara kesepakatan tradisional tersebut. Pada sistem Sasi Negeri, penyelenggara utamanya adalah Kewang dengan Kepala Desa, sedangkan pada Sasi Gereja pelaksanaan Sasi diorganisir oleh pendeta dan gereja.
·         TRADISI SEKE
Seke merupakan salah satu contoh pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan lautan, dalam hal ini adalah sumberdaya perikanan, yang muncul dan dilakukan oleh masyarakat secara mandiri. Dalam kasus Seke ini, paling tidak ada dua pelajaran yang dapat dipetik dalam konteks pengelolaan sumberdaya alam.
Pertama, Seke mengatur sekelompok masyarakat untuk senantiasa memberikan perhatian kepada distribusi pemanfaatan sumberdaya alam kepada seluruh anggota masyarakat. Hal ini tercermin dari adanya pembagian waktu dan lokasi untuk setiap kelompok Seke dalam satu periode waktu (misalnya 1 minggu). Dengan distribusi yang adil seperti ini maka konflik pemanfaatan akan semakin kecil potensinya.
Kedua, selain distribusi penangkapan ikan, tradisi Seke juga mengajarkan pentingnya kebersamaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilihat dari sistem bagi hasil yang diterapkan di mana seluruh komponen masyarakat mendapat bagi hasil dari penangkapan ikan yang diperoleh oleh sebuah kelompok Seke tertentu. Dalam konteks moderen, sistem distribusi pendapatan seperti ini mencirikan adanya konsep pemerataan yang kuat di kalangan masyarakat Desa Para.
Secara umum semangat pengelolaan sumberdaya perikanan yang murni oleh masyarakat seperti kelompok Seke ini perlu diadopsi dalam bentuk baru pengelolaan sumberdaya alam pesisir dan lautan di Indonesia, sehingga kelestarian sumberdaya alam dan kesejahteraan masyarakat lokal tetap menjadi perhatian utama dibanding kepentingan ekonomi jangka pendek yang menguntungkan salah satu pengguna saja.
·         TRADISI BALOBE
Dasar-dasar alasan dari tradisi balobe, hampir dengan bameti, jadi tradisi balobe adalah kegitan bameti yang dilakukan pada malam hari. Namun yang membedakan balobe dan bameti adalah bameti pada siang hari sedangkan balobe pada malam hari. Juga disisi yang lain, untuk bameti ada beragam jenis kegiatan pencahariannya, sementara orang-orang yang melakukan balebo lebih focus untuk mencari ikan dan gurita. Namun tidak menutup kemungkinan mereka menemukan jenis lain selain ikan dan gurita.

·         TRADISI BAMETI
Tradisi ini dapat dilihat di negeri-negeri pada umumnya di Maluku. Tetapi tidak semua negeri-negeri dapat melakukan tradisi ini, sangat mungkin bagi negeri-negeri yang memiliki hamparan pantai yang luas, ketika air surut dapat mengeringkan sampai ratusan meter mulai dari tepi pantai. Fenomena alam ini Yng kemudian disebutorang-orang Maluku dengan “air meti” (air surut). Sementara air pasang disebut “air pono”.di Pulau Lease banyak negeri-negeri yang sering melakukan tradisi “bameti” ini. Tradisi bameti adalah suatu bentuk pencaharian sampingan ketika kebetulan bahan konsumsi daging ikan mahal di pasar bagi negeri-negeri yang ada dipesisir pantai. Maka alternatifnya banyak orang mulai bameti. Dapat dikatakan kegiatan ini adalah sebuah tradisi turun-temurun, dari generasi terdahuli di Maluku yang benar-benar telah terbiasa memiliki kekayaan laut yang lebih dominan.
Biasanya dalam melakukan tradisi bameti ada beragam bentuk kegiatannya. Antara lain:
1.      Cari bia: adalah kegiatan dari semua orang tanpa memandang kecil-besar, laki-laki atau perempuan, tua atau muda, yang dengan pengalaman mengamati tertentu, mereka mencari jenis-jenis siput atau keong laut (bia) yanghidup di habitatnya.
2.      Gale teripang: kegiatan menggali jenis teripang tertentu vagi mereka yang sudah berpengalaman mereka tahu betul tempat teripang ini hidup.
3.      Amanisa atau amunisa: sebutan terhadap kegiatan yang dilakukan kaum hawa, dengan memakai alat tangkapan yang teranyam dari bamboo.

·         TRADISI MAKANG KALAPA SISI

Memang making kalapa sisi (“makan kelapa mentah”) yaitu hanya dilepaskan dari tempurungnya tanpa diparut, dan diiris jadi potongan-potongan kecil itulah yang dimaksud dengan kalapa sisi.